Postingan

MAGANG 1

 Asyitha Anisny  Sumber : https://jurnal.iain-bone.ac.id/index.php/adara/article/download/427/352 EVALUASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN Idrus L1   Pengertian Evaluasi Secara etimologi “ evaluasi” berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation dari akar kata value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab disebut al-qiamah atau al- taqdir’ yang bermakna penilaian (evaluasi). Sedangkan secara harpiah, evaluasi pendidikan dalam bahasa Arab sering disebut dengan al-taqdiraltarbiyah yang diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan . Secara terminologi, beberapa ahli memberikan pendapat tentang pengertian evaluasi diantaranya: Edwind dalam Ramayulis mengatakan bahwa evaluasi mengandung pengertian suatu tindakan atau proses dalam menentukan nilai sesuatu. Sedangkan M.Chabib Thoha, mendefinisikan evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrumen dan has

MAGANG 1

 Asyitha Anisny  Strategi Pembelajaran  Dr. Wahyudin Nur Nasution, M. Ag. Menurut Miarso (2005), strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh pembelajaran dalam suatu sistem pembelajaran, yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah dan atau teori belajar tertentu. Seels dan Richey (1994: 31) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rincian dari seleksi pengurutan peristiwa dan kegiatan dalam pembelajaran, yang terdiri dari metode-metode, teknik- teknik maupun prosedur-prosedur yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan.  Setiap strategi pembelajaran yang dikembangkan, menurut Romiszowsky (1981:294) harus selalu mencerminkan posisi teoretis yang merujuk pada bagaimana seharusnya pembelajaran itu dilaksanakan. Karena itu, Hamalik (1993:2) mendefinisikan strategi belajar mengajar sebagai suatu sistem yang menyeluruh yang terdiri dari sejumlah komponen, yakni komponen masukan (in put), ko

MAGANG 1

 Asyitha Anisny  PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS  SCIENTIFIC APPROACH UNTUK MEMBANGUN KARAKTER KEPEDULIAN  DAN KEDISIPLINAN   https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/viewFile/12047/8607 Melalui Kurikulum 2013 diharapkan dapat terbentuk karakter yang kuat pada peserta didik. Karakter merupakan ciri khas seseorang yang membedakan kualitas antarindividu. Karakter tidak hanya apa yang terlihat di permukaan, melainkan lebih ke dalam, yakni kepribadian individu tersebut. Pernyatan ini didukung oleh Bohlin (2005: 159) yang menyatakan, “Character is that distinctive mark of our person; the combination of these distinguishing qualities that make us who we are. Character is deeper than appearance and reputation and constitutes more than our personality or temperament”. Namun, kenyataannya karakter peserta didik saat ini masih kurang, terutama dalam hal kepedulian dan kedisiplinan. Hal ini terlihat dari kurangnya kepedulian peserta didik, khususnya kepedulian terhadap lingku

MAGANG 1

 Asyitha anisny  judul dan penulis KARATERISTIK PESERTA DIDIK BERDASARKAN TUJUAN PEMBELAJARAN Hani Hanifah, Susi Susanti, Aris Setiawan Adji Karakteristik berasal dari kata karakter dengan arti tabiat/watak, pembawaan atau kebiasaan yang dimiliki oleh individu yang relatif tetap. Menurut Moh. Uzer Usman (1989) Karakteristik adalah mengacu kepada karakter dan gaya hidup seseorang serta nilai-nilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah di perhatikan. Menurut Sudirman (1990) Karakteristik siswa dalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. Menurut Hamzah. B. Uno (2007) Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki. Pentingnya Identifikasi Karakteristik Peserta Didik

MAGANG 1

 Asyitha Anisny  Link  https://e-jurnal.stail.ac.id/index.php/tadibi/article/download/27/28 Judul dan penulis  STANDAR KOMPETENSI GURU PROFESIONAL    Muh Idris  Dosen Tarbiyah STAI Luqman Al Hakim Surabaya  Pengertian Guru Profesional  Guru adalah orang yang pekerjaan mata pencahariannya (profesinya) mengajar.  Menurut  W.J.S. Poerwadarminto, guru adalah orang yang kerjanya mengajar.  Sedangkan dalam UndangUndang Guru dan Dosen disebutkan, bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.   Profesional berasal dari kata “profesi”, yang berarti bidang pekerjaan yang dilandasi dengan pendidikan keahlian tertentu (ketrampilan, keguruan, dan sebagainya). Sedangkan profesional itu sendiri adalah bersangkutan dengan profesi, memerlukan kepandaian dan keahlian khusus untuk menjalankannya.  Profes

MAGANG 1

 Asyitha Anisny Pengertian media pembelajaran adalah paduan antara bahan dan alat atau perpaduan antara software dan hardware (Sadiman, dkk, 1996: 5). Media pembelajaran bisa dipahami sebagai media yang digunakan dalam proses dan tujuan pembelajaran. Pada hakikatnya proses pembelajaran juga merupakan komunikasi, maka media pembelajaran bisa dipahami sebagai media komunikasi yang digunakan dalam proses komunikasi tersebut, media pembelajaran memiliki peranan penting sebagai sarana untuk menyalurkan pesan pembelajaran. Menurut Anderson (1987) yang dikutip Bambang Warsita (2008: 123). Media dapat dibagai dalam dua kategori, yaitu alat bantu pembelajaran (instructional aids) dan media pembelajaran (instructional media). Alat bantu pembelajaran atau alat untuk membantu guru (pendidik) dalam memperjelas materi (pesan) yang akan disampaikan. Oleh karena itu alat bantu pembelajaran disebut juga alat bantu mengajar (teaching aids). Misalnya OHP/OHT, film bingkai (slide) foto, peta, poster, graf

MAGANG 1

 Asyitha Anisny Manajemen kelas berasal dari dua kata yaitu manajemen dan kelas. Manajemen berasal dari kata dalam bahasa inggris management yang berarti mengelola, menjalankan, atau membina. Dalam hal ini manajemen berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif demi mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan kelas merupakan suatu kesatuan organisasi yang menjadi unit kerja, yang secara dinamis menyelenggarakan berbagai kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, Manajemen kelas merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mengatur proses pembelajaran agar berjalan secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada persiapan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi dan kondisi proses pembelajaran, dan pengaturan waktu, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan kurikulum dapat tercapai. Arikunto (dalam Novan, 2013:11) berpendapat bahwa manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakuka